Kesalahanpenggunaan tanda baca miring sering terjadi pada kondisi berikut ini. Tahun anggaran 2010/2011 (benar) Tahun anggaran/2010/2011 (salah) Harganya Rp. 50.000/lembar (benar) Harganya Rp. 50.000/per lembar (salah) 10. Kesalahaan penggunaan tanda baca petik. Kesalahan penggunaan tanda baca petik sering terjadi pada kondisi berikut ini. Diera kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, terjadi peristiwa penting dalam sejarah penulisan Al-Quran. Kesalahan-kesalahan yang ada menjadi motivasi untuk merumuskan tanda baca dalam Al-Quran. Tokoh utama di balik sejarah ini adalah Abul Aswad Ad-Duali. Memiliki nama asli Dzalam bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu'mar bin Du'ali, ia biasa Kesalahanpenulisan Bahasa Indonesia yang banyak ditemukan adalah kesalahan dalam penggunaan tanda baca dan penulisan huruf kapital yang benar. Maka dari itu perlu untuk melakukan penelitian guna menentukan solusi permasalahan dalam mendeteksi kesalahan penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca dalam suatu dokumen. Pada penelitian ini ANALISISKESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL, TANDA BACA, DAN PENULISAN KATA PADA KORAN MERCUSUAR . Tersimpan di: Main Author: ARIYANTI, RIRI: Format: Article info application/pdf eJournal: Bahasa: eng: kesalahan penggunaan tanda baca yang terdiri dari: (1) kesalahan penggunaan tanda baca titik (.), (2) kesalahan penggunaan tanda baca koma Mulaidari frase, klausa, kalimat, hingga hal-hal yang perlu diperhatikan mulai dari subjek, predikat, danobjek. Kemudian aspek kesalahan berbahasa yang terakhir yaitu semantik. Semantiksendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari makna. Semantik berada di seluruhatau di semua tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis (Abidin, 2019). Barangsiapayang membaca, menghafal Al Quran beserta artinya maka insya Allah akan memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak. Allah ta'ala berfirman (yang artinya), "Alif lam mim. Inilah Kitab yang tidak ada sedikit pun keraguan padanya. Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. al-Baqarah: 1-2). PemakaianKoran KR pada hari Pada berita tersebut ditemukan kesalahan tanda baca Minggu Wage, 23 Mei tanda baca berupa tanda baca titik (.) yang 2021 (11 SAWAL diletakkan pada tengah-tengah kalimat 1954) halaman 3 yang setelah kata "dunia", sedangkan setelah berjudul "Sastra Inggris tanda baca (.) masih ada kelanjutan dari FADIB UIN Suka h67fH. Jakarta - Eksim merupakan gangguan pembengkakan pada kulit. Sebagian besar ahli mengatakan orang cenderung menganggap enteng kelainan pada kulit tanpa mengetahui bahwa beberapa tanda dapat merupakan tanda dari penyakit eksim yang memerlukan diagnosis dan perawatan profesional. Banyak kasus eksim menjadi semakin buruk karena mendiagnosa dan mengobati secara mandiri. Menurut dokter kulit Deepti Rana, banyak orang secara keliru berasumsi bahwa kondisi kulit yang gatal adalah infeksi jamur atau eksim.“Akibatnya, mereka mungkin mengobati sendiri dengan obat bebas OTC dan sering menggunakan steroid potensi tinggi tanpa memahami potensi efek samping dan risiko yang terkait dengan penggunaan obat ini yang tidak terpantau,” kata Rana dikutip dari Times of Eksim yang MembingungkanTanda-tanda eksim dapat membingungkan karena dapat bervariasi dari berbagai individu dan mungkin menyerupai kondisi kulit lainnya. Gejala eksim yang paling umum adalah gatal, keluar cairan, pengerasan kulit, kemerahan, muncul beberapa bintik merah kecil, dan dermatologi Vichitra menyebut ada tanda-tanda tertentu yang menunjukkan bahwa seseorang harus berkonsultasi dengan dokter, khususnya dokter kulit, mengenai kondisi kulitnya.“Jika ruam berulang, terus-menerus, sangat gatal, mengalir, atau berkerak, disarankan untuk mencari pertolongan medis. Selain itu, jika ruam mengikuti pola musiman atau memburuk, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan,” kata Mengapa Orang Terkena Eksim?Eksim dapat disebabkan oleh faktor internal seperti eksim numular, dermatitis stasis karena varises. Bisa juga karena faktor eksternal, seperti bahan kimia, pewarna rambut, sanitiser, deterjen, perhiasan buatan, dan beberapa jenis bentuk ini dapat memiliki gejala dan presentasi yang berbeda. Pasien dapat memiliki kombinasi yang berbeda dari tanda dan gejala seperti gatal, kulit sensitif kering, area kulit kasar dan bersisik, bercak merah, penebalan dan bercak gelap pada kulit, lecet, hingga keluar beberapa kondisi kulit yang terlihat seperti eksim tetapi sebenarnya tidak, seperti psoriasis, kurap, dan lichen planus. Eksim memiliki gejala yang sama dengan kondisi kulit lainnya, seperti gatal, kemerahan, dan iritasi yang dapat muncul pada psoriasis, infeksi jamur, dan gangguan peradangan kulit lainnya. Gejala-gejala ini dapat membuat sulit untuk membedakan eksim dari masalah dermatologis dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti alergen, iritasi, stres, perubahan cuaca, atau fluktuasi hormonal. Mengidentifikasi pemicu dan pola tertentu dapat membingungkan karena dapat bervariasi di antara individu. Gejala juga dapat muncul di satu tempat dan kemudian menyebar ke area lain sehingga sulit untuk menentukan penyebabnya. Eksim yang tidak diobati dapat menyebabkan insomnia atau Editor Eksim, Kenali Jenis, Gejala, hingga Cara Mengatasinya – Kesalahan-kesalahan dalam membaca Al-Qur’an. Segala puji milik Allah azza wa jalla yang telah menjadikan bacaan Al-Qur’an sebagai sarana beribadah dan peneguhan iman seorang hamba. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Oleh Ustaz Slamet Setiawan Latar belakang tulisan ini kita bahas karena rasa keprihatinan atas realita kaum muslimin yang terjatuh dalam kesalahan membaca Al-Qur’an, terkhusus bagi para dai dan aktivis dakwah yang menjadi penyampai ajaran Allah Subhanallahu wa taala yang agung ini. Hal ini sangat terlihat ketika kita mendengar lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang mereka baca terutama dalam shalat, masih terdapat kesalahan-kesalahan yang terkadang tidak dapat ditoleransi namun dianggap wajar karena kurangnya budaya kritis di kalangan kita. Baca Juga Alquran yang Ditinggalkan Padahal perintah untuk membaguskan bacaan Al Quran adalah wajib hukumnya sebagaimana firman Allah الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ… “Orang-orang yang telah kami Allah beri mereka al-kitab Al Qur’an lalu mereka membacanya dengan bacaan yang sebenar-benarnya….” QS. al-Baqarah [2] 121 Syaikh Muhammad Thalhah Bilal Manyar berpendapat tentang “haqqa tilaawatih” yaitu “membacanya secara tartil dan sesuai tajwid sebagaimana yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam” Muqaddimah Ahkamu Qira’atil Qur’anil Karim, hlm. 10 وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا “Dan bacalah Al Quran secara tartilQS. al-Muzammil [37] 4 Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu menjelaskan makna tartil dalam ayat ini, yaitu mentajwidkan membaguskan bacaan sesuai huruf-hurufnya dan mengetahui tempat-tempat waqaf berhentinya. Walaupun perkataan ini dikomentari oleh syaikh Mahmud Khalil al-Hushari al-Qari, bahwa beliau belum mendapati sanad secara pasti. lihat di catatan kaki buku beliau, Ahkamu Qiraatil Quranil Karim, hlm. 28. Tentunya tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik, saran dan masukan tentu sangat kami harapkan guna melengkapi tulisan ini mengingat sumbernya terbatas. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Kami memohon kepada Allah semoga tulisan ini sebagai pemberat timbangan kebaikan pada hari penghisaban kelak. Amiin. Makna dan pembagian kesalahan Para ulama tajwid secara umum telah mengistilahkan kesalahan dengan istilah al-lahn yang terdiri dari dua macam, yang tujuannya agar kita dapat menjadikannya sebagai ukuran untuk menggolongkan bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi pada bacaan Al-Qur’an masing-masing kita. Sebagaimana yang disebutkan oleh syaikh Mahmud Khalil al-Hushari al-Qari dalam kitabnya Ahkamu Qiraatil Quranil Karim, hlm. 34-35. Al-lahnul jali Kesalahan pada bacaan lafaz-lafaz Al Quran yang menyalahi kaidah tajwid, bahasa Arab khususnya irab perubahan harakat akhir, baik yang dapat mengubah arti atau tidak. Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya haram. Seperti ain ع” dibaca hamzah “ء”, atau mengubah harakat. Contoh رَبِّ الْعَالَمِينَ ← رَبِّ الْآلَمِينَ أَنْعَمْتَ ← أَنَعَمْتَ Al-lahnul khafi Kesalahan bacaan lafaz-lafaz Al-Qur’an yang menyalahi sebagian kaidah tajwid namun tidak menyalahi kaidah bahasa Arab, juga tidak mengubah harakat dan tidak pula mengubah arti, seperti kesalahan pada bacaan idzhar, ikhfa, iqlab, dan idgham. Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya makruh. Bentuk-bentuk kesalahan Secara umum bentuk-bentuk kesalahan dapat diklasifikasikan dalam empat bentuk, yang dalam tulisan ini kita mencoba untuk merincikannya dan mengolongkan dalam dua kaidah kesalahan di atas. Kesalahan pada makharijul huruf Melakukan kesalahan dalam melafalkan huruf-huruf hijaiyah, seperti ain “ع” dibaca hamzah “ء” atau sebaliknya, demikian juga huruf-huruf yang lain. Kesalahan pada makharijul huruf ini tergolong dalam al-lahnul jali yang haram hukumnya bila disengaja dan terus-menerus dalam kesalahan yang sama. Maka perhatikanlah wahai para ikhwah maupun akhwat dan khususnya para imam-imam masjid! Sebagai contoh رَبِّ الْعَالَمِينَ ← رَبِّ الْآلَمِينَ Catatan bentuk kesalahannya adalah adanya perubahan bacaan pada huruf “ع” menjadi huruf “ء”. Termasuk di sini adalah huruf bertasydid, contoh rabbi dibaca rabi. Kesalahan pada nada dengung ghunnah Kesalahan pada nada dengung ghunnah yang terdiri dari idzhar halqi maupun syafawi, idgham, ikhfa haqiqi maupun syafawi, dan iqlab. Bentuk kesalahannya adalah tidak konsisten dalam mendengungkan atau yang idzhar dibaca dengung. Contoh Pertama, idzhar halqi من آمن nun mati bertemu hamzah, sedangkan idzhar syafawi. الحمد mim mati bertemu dal. Bentuk kesalahannya karena didengungkan atau ditahan ketika membacanya. Kedua, Idgham secara umum selain bilaghunnah, من يعمل nun mati bertemu ya. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahan atau terburu ketika membacanya. Ketiga, ikhfa’ haqiqi. أأنتم nun mati bertemu ta, adapun ikhfa’ syafawi. ترميهم بحجارة mim mati ketemu ba’. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahan atau terburu ketika membacanya atau mengubah bacaan nun mati dengan bacaan “ng” dan mim mati dibaca idzhar. Keempat, Iqlab, من بعد nun mati bertemu ba’. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahan atau terburu ketika membacanya atau menggantikan bacaan nun mati langsung dengan ba’. Kesalahan ini walaupun tergolong dalam al-lahnul khafi namun dapat menghilangkan ruh dari tilawatul quran bacaan Al Quran, dan hukumnya makruh bila dilakukannya dengan sengaja dan terus menerus dalam kesalahan yang sama. Dan termasuk kesalahan di sini yang terjadi pada ال” syamsiyah pada nun mati, contoh النّاس, atau nun tasydid dan mim tasydid, contoh إنّ- أمّ. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahannya suara pada saat membaca “ال” syamsiyah pada nun mati atau nun tasydid dan mim tasydid. Kesalahan pada hurufus sakinah huruf-huruf sukun atau tidak berharakat a-i-u dan qalqalah Bentuk kesalahan yang satu ini boleh dibilang cukup fatal dan tergolong dalam al-lahnul jali yang haram hukumnya bila disengaja dan terus-menerus dalam kesalahan yang sama. Contoh Pertama, kesalahan melafalkan hurufus sakinah huruf-huruf sukun أنعمت. Bentuk kesalahannya adalah bacaan “an’amta” dibaca “ana’amta”. Dan masih banyak lagi contoh yang lain. Kedua, qalqalah secara umum yang terdiri dari ب ج د ط ق dan syiddatul qalqalah terdapat tasydid pada huruf qalqalah, contoh qalqalah قل هو الله أحد, dal adalah huruf qalqalah. Bentuk kesalahannya adalah tidak dipantulkan pada saat dibaca sukun tidak berharakat a-i-u maupun waqaf berhenti tepat pada huruf qalqalah tersebut seperti huruf dal di atas. Adapun contoh syiddatul qalqalah terdapat tasydid pada huruf qalqalah adalah تبت يدى أبي لهب وتبّ pada kata “watabba” terdapat tasydid yang seharusnya ditahan sesaat sebelum dipantulkan qalqalah-nya, adapun bentuk kesalahannya adalah dibaca seperti qalqalah biasa bahkan lebih parah lagi adalah tidak adanya qalqalah atau dibaca pantul seperti bacaan “watab”. Kesalahan pada mad bacaan panjang Bentuk kesalahan ini tergolong dalam dua lahn sekaligus berdasarkan pembagian mad bacaan panjang, bacaan mad bacaan panjang terbagi menjadi dua. Pertama mad ashli atau thabi’i bacaan panjang yang asli, contoh بسم الله الرحمن الرحيم lafaz “Allaah”, “al-Rahmaan”, dan “al-Rahiim” cukup dibaca dua harakat. Bentuk kesalahannya adalah kurang dari dua harakat atau lebih dari dua harakat, agar terhindar dari kesalahan ini maka caranya dengan diayun suara ketika membaca mad ashli. Kesalahan ini tergolong al-lahnul jali yang haram hukumnya bila disengaja dan terus-menerus. Adapun mad far’i bacaan panjang yang cabang selain mad bacaan panjang berikut ini yaitu mad lazim secara umum lihat buku tajwid yang hukum bacaannya adalah enam harakat, mad shila qashirah yang dibaca dua harakat maupun thawilah empat harakat, mad badal yang dibaca dua harakat karena ketiga jenis mad bacaan panjang ini sangat dianjurkan oleh para ulama untuk dipatuhi hukum bacaannya. Adapun mad aridh lissukun yang boleh dibaca dua, empat, bahkan enam. Mad wajib yang dibaca empat harakat, mad jaiz yang boleh dibaca dua, empat atau enam harakat, mad layyin lin yang boleh dibaca dua, empat atau enam harakat, mad iwadh yang seharusnya dibaca dua harakat, dan yang lainnya. Adapun bentuk kesalahannya adalah tidak konsisten dalam membaca masing-masing mad far’i bacaan panjang yang cabang, sehingga kesalahan ini tergolong al-lahnul khafi sekalipun demikian dapat menghilangkan ruh dari tilawatul qur’an bacaan Al Qur’an, dan hukumnya makruh bila dilakukannya dengan sengaja dan terus menerus. Baca Juga Tilawah Alquran Menenangkan Jiwa Penutup Kesalahan-kesalahan kita dalam membaca Al Qur’an terkadang tidak kita sadari, baik al-lahnul jali maupun al-lahnul khafi. Di sinilah kita wajib selalu talaqqi dengan orang-orang yang lebih pandai dalam bacaan Al-Qur’an. Secara ringkas, kami simpulkan kesalahan-kesalahan secara garis besar terbagi menjadi dua macam, yaitu pengucapan dan keseragaman. Pengucapan tentulah meliputi makharijul huruf dan sifatul huruf yang kita ucapkan. Dan kesalahan ini sangat jarang disadari oleh individu. Karena kebanyakan qari’ merasa sudah benar saat membaca Al Qur’an. Keseragaman ini meliputi mad, dengung dan izhar. Seperti yang kami sampaikan di atas, kesalahan paling banyak dibagian ini adalah tidak adanya konsistensi ketukan, sehingga hukum yang sama bisa berbeda antara satu dengan yang lainnya. Menurut hemat kami untuk meluruskan kesalahan-kesalahan di atas selain talaqqi adalah dengan memperhatikan bacaan-bacaan qari’ yang ahli di bidang tajwid. Kami merekomendasikan untuk banyak memperhatikan bacaan syaikh Mahmud Khalil Al-Hushary, syaikh Abdurrahman Al-Huzaifi, dan syaikh Siddiq Al-Minsyawi. Merekalah syaikh-syaikh terbaik di bidangnya. Wallahu a’lam.[ind] Salah membaca harakat Alquran bisa berdampak pada makna lafal . Membaca Alquran ilustrasi JAKARTA— Berbicara tentang harakat atau tanda baca tidak jauh berbeda dengan huruf. Hindarilah kesalahan dalam melafalkan harakat. Mengapa demikian? Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi dijelaskan bahwa kesalahan membaca harakat bisa berakibat fatal, yaitu mengubah makna dari kata dalam ayat yang dibaca tersebut. Berikut ini sebagai contoh penjelasannya 1 Lafal يَفْتَرُونَ yaftarun pada surat Ali Imran ayat 24 Membaca lafal ini dengan menmbaca fathah a huruf ta, akan bermakna mengada-ada atau berdusta, tetapi jika dibaca dengan men-dhammahkan huruf ta, sehingga menjadi yafturun, maka maknanya adalah bosan atau menjadi lemah. 2 Lafal الْمُنذَرِينَ al-mundzarin pada surat Asy-Syu'ara ayat 173 Fathah pada huruf dzal berarti orang-orang yang diberi peringatan, sedangkan meng-kasrahkannya i, sehingga dibaca al-mundzirin, berarti memberi peringatan. 3 Lafal العالمين pada surat Al-Fatihah ayat 2 Fathah pada huruf lam bermakna alam semesta, sementara dengan mengkasrahkannya bermakna orang-orang yang pintar. Adapun harakat ada dua macam yaitu harakat ashliyyah dan harakat far'iyyah. Harakat ashliyyah dinamakan juga harakat asli atau utama yang terdiri dari fathah, dhammah, dan kasrah. Sementara harakat far'iyaah dinamakan juga harakat cabang yang terdiri dari mumalah dan musyammah diisymamkan. AbstrakKesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran ejaan sering terjadi pada kolom berita koran. Hal tersebut menjadikan peneliti tertarik untuk menelitinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan berbahasa dalam tataran ejaan pada koran “Kedaulatan Rakyat edisi Mei 2021”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. subjek yang diangkat dalam penelitian ini merupakan koran Kedaulatan Rakyat edisi Mei 2021. Sedangkan, objek pada penelitian ini yaitu kesalahan ejaan bahasa Indonesia pada berita koran Kedaulatan Rakyat edisi Mei 2021, yang meliputi kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca dan penulisan unsur kata serapan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak, teknik dasar sadap dan teknik lanjutan catat. Sumber data dalam penelitian ini berupa kolom berita yang terdapat pada “Kedaulatan Rakyat edisi Mei 2021”. Hasil penelitian ini menunjukkan kesalahan berbahasa Indoneisa dalam tataran ejaan pada koran “Kedaulatan Rakyat edisi Mei 2021” sebanyak 16 data. Jenis kesalahan yang ditemukan meliputi pemakai huruf 9 data, penulisan kata 4 data, dan pemakaian tanda baca 3 data. Kata kunci Analisis kesalahan, tatran ejaan, koran, Kedaulatan Rakyat To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this nurhamidah Didah NurhamidahHuruf kapital dan tanda baca merupakan bagian dari komponen ortografi yang harus diperhatikan di dalam tulisan. Berdasarkan pengalaman penulis, terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang dilakukan mahasiswa saat belajar bahasa Indonesia ketika menulis karangan mahasiswa. Kesalahan ini tidak disadari karena lebih terfokus pada isi tulisan dibandingkan dengan cara penulisannya. Akibatnya, tidak jarang mahasiswa melakukan kesalahan pada penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan ejaan pada penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam karangan mahasiswa, jenis-jenis kesalahan yang dilakukan serta mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 26 kesalahan yang terdiri dari 17 kesalahan penggunaan huruf kapital dan 9 kesalahan penggunaan tanda baca yang dilakukan oleh mahasiswa dalam karangan. Kesalahan penggunaan huruf kapital paling banyak terdapat pada jenis penggunaan huruf kapital untuk menunjukkan kata tempat, penggunaan tanda baca paling banyak dilakukan mahasiswa pada enggunaan tanda titik . dan tanda koma ,. Dari hasil penelitian tersebut disarankan agar mahasiswa mempelajari lebih dalam serta meningkatkan frekuensi latihan tentang aturan penggunaan huruf kapital dan tanda baca bahasa Indonesia. Kata Kunci penggunaan huruf, tanda baca, kesalahan berbahasaDinamika Pelestarian Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Koleksi Jogja Library CenterGanggi AisyiyahAisyiyah, Ganggi. 2019. Dinamika Pelestarian Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Koleksi Jogja Library Center. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 7, hlm. 2017. Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, Vol. 24, No. 2, hlm. Pedoman Umum Ejaan Bahasa IndonesiaKemendikbudKemendikbud. 2016. PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia dalam Karangan Narasi Mahasiswa Thailand dan Kaitannya dengan PerkuliahanErna LestariSriSudaryantoLestari, Erna Sri & Sudaryanto. 2020. Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia dalam Karangan Narasi Mahasiswa Thailand dan Kaitannya dengan Perkuliahan Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Lateralisasi, Vol. 8, No. 1, hlm. dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara LinguistisSudaryantoSudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta Sanata Dharma University Press.

kesalahan tanda baca pada koran