Nilainilai al-Quran dengan Pendekatan Kontekstual: Membaca Ulang Tawaran Membumikan al-Quran Ahmad Syafii Maarif dalam Merawat Pemikiran Buya Syafii. Maarif Institute, 2019. Kebinekaan Kita Refleksi Kritis Anak-anak Muda Tentang Isu-isu Aktual di Indonesia. by Hamka Husein Hasibuan. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF.
Assalamualaikumwr.wb, artikel kali ini membahas tantang Ayat - Ayat Al-Qur'an dan Hadis Tentang Ilmu Pengetahuan, mencari ilmu hukumnya wajib, dan sebagaimana jika kita berilmu maka di dunia kita berkehidupan dengan baik. karena ilmu lah yang bisa mengontrol diri kita terhadap aktivitas di dunia. jadi apa sih ayat-ayat dan hadis nya, mari simak dibawah ini : Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Ilmu
54qzN. بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ 1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ 4. Yang mengajar manusia dengan pena. عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ 5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ 6. Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ 7. apabila melihat dirinya serba cukup. اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ 8. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu. اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ 9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang? عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ 10. seorang hamba ketika dia melaksanakan salat, اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ 11. bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang salat itu berada di atas kebenaran petunjuk, اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ 12. atau dia menyuruh bertakwa kepada Allah? اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ 13. Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan dan berpaling? اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ 14. Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ 15. Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, ke dalam neraka, نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ 16. yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka. فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ 17. Maka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya, سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ 18. Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, penyiksa orang-orang yang berdosa, كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ 19. sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah. PENJELASAN SINGKAT SURAT AL-ALAQ Surat Al-Alaq bahasa Arabالعلق, “Segumpal Darah” adalah surah ke- 96 dalam al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Ayat 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira. Surah ini dinamai Al Alaq segumpal darah, diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra’ atau Al Qalam. [] BACA JUGA Quran Surat Az-Zalzalah Guncangan 8 ayat
Sekedar berbagi.. Belajar memandang dan menganalisa judul-judul surat di Al Qur’an dengan kacamata ilmiah. Untuk diaplikasikan sebagai Asy Syifaa’ Obat. Dalam pemetaan anatomi/sistem tubuh manusia, darah dikodifikasi dengan angka 8. Nah.. lalu diambil surat-surat yang berjumlah 8 ayat. ✅ Qs. 94 Alam Nasyrah ✅ Qs. 95 At Tiin ✅ Qs. 102 At Takaatsur ✅ Qs. 98 Al Bayinah ✅ Qs. 99 Az Zalzalah Perhatikan 📝 Surat ke 94 dan 95 bersebelahan letaknya 📝 Begitu juga surat ke 98 dan 99 Kita analisa lebih lanjut 📝 9 + 4 = 13, Qs. 13 Ar Ra’du , Petir 📝 9 + 5 = 14, Qs. 14 Ibrahiim, Simbol Api Dalam hubungannya dengan darah, Petir dan Api mempunyai karakter TERANG. Hal ini terkait dengan unsur DARAH PUTIH Lalu analisa surat 98 dan 99 📝 9 + 8 = 17, Qs. 17, Al Israa’, Perjalanan Malam 📝 9 + 9 = 18, Qs. 18, Al Kahfi , Gua Dalam hubungannya dengan darah, Malam dan Gua mempunyai karakter GELAP. Hal ini terkait dengan unsur DARAH MERAH Secara dimensi ruang, Petir jauh lebih kecil dari Malam, dan api jauh lebih kecil dari Gua sebagai penerang. Dalam realitanya, volume darah putihpun, jauh lebih sedikit dari volume darah merah. Karakter petir dan api, panas, agresif, aktif, menyerang, sesuai dengan katakter darah putih, yang melindungi dan menyerang penyakit2, kuman, virus yang mengancam, walau volumenya jauh lebih sedikit, ia adalah sebagai unsur dari kekebalan tubuh manusia. Nah.. bagaimana dengan Qs. 102 ? 📝 Bila dijumlahkan, nomor surat dengan ayatnya, 102 + 8 = 110. 📝 Qs. 110, An Nashr, pertolongan. Dalam konteks sistem darah ia adalah sistem transportasinya, untuk pendistribusian unsur2 asupan yang dibutuhkan keseluruh bagian tubuh. 📝 Nilai 1 + 1 + 0 = 2. Huruf ke 2 adalah Ba 📝 Surat ini terletak pd ain ke 27, huruf 27 adalah Ha. Kedua inisial tersebut, bila digabungkan menjadi Ha dan Ba, atau dlm sistem darah dikenal sebagai Hb. Fungsi Hb ini sedemikian vital dalam kesehatan darah. Unsur Hb dalam darah sangat terkait dengan sistem sel/unsur darah merah. Karena perhatikan nilai 110 nya, yang merupakan jumlah ayat dari surat ke 18 Al Kahfi, Gua sudah dibahas di atas yang juga terkait dengan unsur darah merah. Nah.. dari ke 5 surat yang berjumlah 8 ayat inilah, banyak dijadikan sebagai rumusan dasar dalam pengobatan penyakit yang terkait dengan darah. 📝 8 ayat dari 5 surat tsb menjadi 8 x 5 = 40 Dari dasar nilai surat 40 ini akan terbentuk siklus surat yang tak terputus, sebagaimana sistem darah itu sendiri. Uraiannya ✅ Qs. 40, Al Mu’min, 85 ayat ✅ Qs. 85, Al Buruuj, 22 ayat ✅ Qs. 22, Al Hajj, 78 ayat ✅ Qs. 78, An Nabaa, 40 ayat Nilai 40 ayat terakhir, akan kembali kepada sistem awalnya, Qs. 40, Al Mu’min, 85 ayat. Begitu seterusnya, siklus yang tidak terputus sebagaimana sistem darah. Semoga uraian singkat ini dapat memberikan gambaran, bahwa sistem numerik Al Qur’an, semuanya bermetodologi berdasarkan arahan dari sistem Al Qur’an itu sendiri. 📝🙏😊 Syaiful Husein – 0813 1724 9922 WA jawara2019
ArticlePDF AvailableAbstractDiabetes melitus adalah suatu gangguan metabolik yang dilihat dengan peningkatan kadar glukosa darah hiperglikemia karena kerusakan pada sekresi insulin dan kerja insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh membaca Al-Qur’an terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus di RSUD Cengkareng tahun 2018 desain penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan rancangan penelitian pretest and posttest. Metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah total sampling dengan jumlah sampling 35 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebelum dilakukan terapi membaca Al-Qur’an GDS >200 sebanyak 62,9% dan setelah dilakukan terapi Al-Qur’an didapat GDS>200 sebanyak 68,6%, diperoleh nilai ρvalue 0,000200 sebanyak 62,9% dan setelah dilakukan terapi Al-Qur’an didapat GDS>200 sebanyak 68,6%, ada pengaruh yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan terapi membaca Al-Qur’an di RSUD Cengkareng tahun 2018 dengan p-value 0,000. Sebab itu disarankan untuk penderita diabetes melitus membaca Al-Qur’an surat Al-Fatihah secara rutin setiap habis sholat fardhu subuh, maghrib, isya sebanyak 10x. Kata Kunci Diabetes Mellitus, Kadar glukosa, Terapi Membaca Al-Quran. Abstract Reading Al-qur’an is a religious ritual that is always carried out by Muslims, this can also be a good coping mechanism for people with chronic diseases, one of which is Diabetes Mellitus. This study aims to determine the effect of Al-Qur'an reading on blood glucose levels in patients with diabetes mellitus in Cengkareng Hospital in 2018. The design of this study used a quasi-experimental design with pretest and posttest without control. The sampling method used by the researcher was total sampling with a total sampling of 35 respondents, the test used was the t test. The results showed that before the Al-Qur'an reading therapy GDS> 200 was and after Al therapy was carried out. Al-Qur'an obtained GDS> 200 as much as there was a significant influence before and after being given Al-Qur'an reading therapy in Cengkareng Hospital in 2018 with p-value 0,000. Because it is recommended for people with diabetes mellitus to read the Qur'an surat Al-Fatihah regularly after every fardhu prayer at dawn, maghrib, the issue is 10x. Keywords Al-Quran Reading Therapy, Diabetes Mellitus, Glucose Levels. Vol. 9 Juni 2019 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 578 Pendahuluan Penyakit Diabetes Melitus DM atau yang biasa disebut penyakit gula adalah salah satu penyakit degeneratif kronis yang semakin meningkat prevalensinya di masa mendatang Diabetes melitus adalah suatu gangguan metabolik yang dapat ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah hiperglikemia yang berakibat kerusakan pada sekresi insulin dan kerja World Health Organization WHO memprediksi bahwa secara global 422 juta orang dewasa berusia diatas 18 tahun yang hidup dengan menderita diabetes pada tahun 2014. Ditahun 2015, 415 juta orang dewasa dengan diabetes kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta di 1980-an, pada tahun 2040 diperkirakan jumlahnya akan menjadi 642 Tahun 2016 Indonesia menempati peringkat ke tujuh untuk privalensi penderita diabetes tertinggi di dunia bersamaan dengan China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan Meksiko dan dengan jumlah estimasi orang dengan diabetes sebesar Persentasi kematian akibat dari diabetes di Indonesia merupakan yang tertinggi yang kedua setelah Srilangka privalensi orang dengan diabetes di Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat yaitu dari 2007 menjadi 2013.4 Bila dilihat kembali, penduduk dengan obesitas/kelebihan berat badan memiliki risiko terkena DM lebih besar dari pada yang tidak obesitas. Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan terganggunya metabolisme didalam tubuh karena ketidakmampuan tubuh membuat atau menyuplai hormon insulin sehingga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula melebihi Hasil penelitian yang dilakukan Widiawati 2014 meneliti tentang Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM tipe II di RS. DR M Djamil Padang Hasil Penelitian didapatkan ada pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan kadar glukosa darah sebesar 61 mg/dl P= Kesimpulan penelitian ini terapi penelitian Al-Qur’an efektif menurunkan kadar glukosa darah pada pasien DM tipe Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Al-Qur’an merupakan obat bagi penyakit yang ada di dalam dada manusia. Penyakit dalam tubuh manusia memang tak hanya berupa penyakit fisik saja tetapi bisa juga penyakit hati Perasaan manusia tidak selalu tenang, kadang merasa marah, iri, dengki, cemas dan lain-lain. Seseorang yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya dapat terhindar dari berbagai penyakit hati tersebut. Al-Qur’an memang hanya berupa tulisan saja tapi dapat memberikan pencerahan bagi setiap orang yang beriman. Saat hati seseorang terbuka dengan Al-Qur’an maka ia dapat mengobati dirinya sendiri sehingga perasaannya menjadi lebih tenang serta bahagia dengan berada di jalan Allah. Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin, kitab yang selalu menjadi tuntunan hidup bagi kaum muslimin yang beriman, jika Anda adalah salah satu pemeluk agama islam, maka Anda perlu tahu akan mukjizat yang sangat luar biasa dari Al-Qur’an tersebut, yaitu salah-satunya sebagai penyembuh As-Syifa. Al-Qur’an adalah satu kata yang unik dan berasal dari bahasa arab, ia berasal dari kata “qara’a–yaqra’u–qur’anan” yang berarti kalau di dalam bahasa Indonesia adalah bacaan atau sesuatu bacaan yang terus dibaca secara Dalam penelitian ini membaca Al-Qur’an surat Al-Fatihah setelah sholat subuh, maghrib, isya sebanyak 10x Secara rutin dan terus menerus. Terapi relaksasi Al-Qur’an dapat mempercepat penyembuhan, hal ini telah dibuktikan oleh berbagai ahli salah satunya yang telah dilakukan Al-Qodi’. Direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, melakukan presentasi tentang hasil penelitiannya dengan tema pengaruh Al-Qur’an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil positif bahwa mendengarkan bacaan ayat suci Al-Qur’an memiliki pengaruh yang bermakna dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif. Al-Qur’an bisa dijadikan sebagai obat penyembuh Syifa dan Rahmat bagi orang yang RSUD Cengkareng adalah rumah sakit tipe B milik Pemerintah Daerah DKI Jakarta Barat. Studi pendahuluan di dapatkan bahwa di Astuti Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 579 RSUD Cengkareng pada tahun Menurut data rekam medis jumlah pasien yang menderita Diabetes Melitus yang di rawat di RSUD Cengkareng pada tahun 2015 sebanyak 251 pasien, tahun 2016 sebanyak 279 pasien dan tahun 2017 sebanyak 261 pasien,dari data register pada bulan juli 2018 sebanyak 9 pasien, bulan Agustus 2018 sebanyak 12 pasien, bulan September 2018 sebanyak 14 pasien. Berdasarkan latar belakang diatas mengenai faktor spiritual menjadi ketertarikan penulis untuk meneliti, karena faktor tersebut merupakan hal yang penting dalam proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh membaca Al-Quran terhadap kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Melitus. Metode Desain penelitian ini merupakan quasi eksperiment dengan rancangan penelitian pretest and Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek, subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik Populasi didalam penelitian ini adalah Klien yang dirawat di RSUD Cengkareng dengan jumlah populasi sebanyak 35 responden. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 10Sampel diambil dari beberapa individu atau bagian dari populasi yang diteliti. Tehnik penghitungan sampel yang dipakai adalah total sampling yaitu penentuan sampel diambil dari seluruh jumlah populasi yang Maka jumlah sampel didalam penelitian ini adalah 35 responden. Analisis data pada penelitian ini univariat dan bivariat,pada analisa univariat meliputi variabel usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidkan, GDS pre intervensi,GDS pos intervensi. Pada analisa Bivariat meliputi uji normalitas, uji paired simple T-tes. Hasil Analisis ini adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisis dan menjelaskan karakteristik setiap variabel dari hasil Analisis data yang digunakan meliputi minimum, maximum, rata-rata mean, standar deviasi, distribusi frekuensi dan presentase. Analisa Bivariat dilakukan menganalisa lebih dari satu variabel. Berfungsi untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antar variabel. Dalam penelitian ini maka dilakukan analisa menggunakan Uji paired sample t Test karena penelitian ini bertujuan untuk mencari perbandingan atau perbedaan antara sebelum perlakuan dengan setelah dilakuan teperapi membaca Al-Quran. Tabel 1. Distribusi frekuensi Karakteristik responden usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan di RSUD Cengkareng Bulan November 2018 Sumber Data Primer 2018 Berdasarkan Tabel 1 diperoleh data bahwa dari 35 responden Usia terbanyak yang berusia 35–45 tahun yaitu sekitar 21 orang %,Diperoleh data bahwa dari 35 responden yang didapat menunjukan bahwa dominan responden berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan sebanyak 20 orang %. Diperolah data bahwa dari 35 responden terbanyak yang bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sekitar 15 orang % . Diperoleh data bahwa dari 35 responden terbanyak yang berpendidikan SD yaitu sekitar Vol. 9 Juni 2019 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 580 14 orang %. Diperoleh data bahwa dari 35 responden menunjukan sebelum melakukan terapi membaca Al-Quran terbanyak pada responden diabetes melitus GDS diatas >200 mg/dl sebanyak 22 responden %. Diperoleh data bahwa dari 35 responden menunjukan sesudah melakukan terapi membaca Al-Qur’an pada responden diabetes melitus GDS rata rata 110–200 mg/dl sebanyak 24 responden dengan persentase %. Tabel 2. Perbedaan Sebelum dan sesudah Diberikan Terapi Membaca Al-Qur’an Pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Cengkareng Tahun 2018 Sumber Data Primer 2018 Berdasarkan tabel 2 menunjukan bahwa hasil uji normalitas menggunakan Shapiro-wilk test pada sampel sebanyak 35 responden didapatkan data telah terdistribusi normal pre intervensi terapi membaca Al-Qur’an dengan nilai p palue 0,015>0,05 dan post intervensi dengan nilai p value maka di dapatkan kesimpulan data untuk pre intervensi dan post intervensi berdistribusi normal dan layak untuk dilakukan analisis dengan uji paired t-test. Tabel 3. Pengaruh terapi membaca Al-Quran terhadap kadar glukosa pada pasien Diabetes Melitus di RSUD Cengkareng 2018 Sumber Data Primer 2018 Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa nilai signifikasi sebesar tahun yaitu sekitar 8 responden 22,9%. Berdasarkankan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang menderita diabetes mellitus paling dominan berdasarkan karakteristik umur responden adalah umur 35-45 tahun sekitar 21 responden. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Febriyanti 2011 yang didapatkan hasil bahwa umur seseorang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, dikarenakan pada usia-usia yang cukup dewasa pola pikir seseorang akan meningkat. Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang menurut penjelasan dari Soegondo 2011. Di Astuti Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 581 negara berkembang ini kebanyakan penderita diabetes mellitus berusia antara 45 sampai 64 tahun, yaitu merupakan golongan usia yang masih sangat produktif. Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat di asumsikan bahwa yang terkena diabetes mellitus merupakan usia usia produktif, berusia di atas 18 tahun, dikarenakan untuk usia produktif pola pikir seseorang akan meningkat. Pada usia produktif akan lebih dapat mengetahui informasi yang sedang berkembang di lingkungannya. Faktor yang dapat mempengaruhi Kesehatan seseorang salah satunya adalah usia. Gambaran Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin responden didapati jenis kelamin laki-laki sebanyak 15 responden dan responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 20 responden 57,1%. Kartono mengemukakan bahwa jenis kelamin merupakan kualitas yang menentukan individu itu laki-laki atau perempuan yang menyatakan bahwa perbedaan secara anatomis dan fisiologis pada manusia menyebabkan perbedaan struktur tingkah laku dan struktur aktivitas antara pria dan wanita berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan. Perilaku kesehatan diantara laki-laki dan perempuan dijelaskan oleh Kozier dalam Darusman, 2009 pada umumnya wanita lebih memperhatikan dan peduli pada kesehatan mereka dan lebih sering menjalani pengobatan dibandingkan laki-laki Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat diasumsikan yaitu yang terkena diabetes mellitus berjenis kelamin perempuan karena di lihat dari kepatuhan dalam pengobatan perempuan lebih peduli terhadap kesehatan dan perempuan lebih sering mengunakan fasilitas kesehatan dan lebih berpartisipasi dalam memeriksakan kesehatan. Glasgow berpendapat bahwa laki-laki dinilai memiliki tingkat kepatuhan yang lebih rendah dalam hal diet dibandingkan dengan perempuan. Kartono dalam Astuti, 2009 mengemukakan bahwa jenis kelamin merupakan kualitas yang menentukan individu itu laki-laki atau perempuan yang menyatakan bahwa perbedaan secara anatomis dan fisiologis pada manusia menyebabkan perbedaan struktur tingkah laku dan struktur aktivitas antara pria dan wanita. Gambaran Pekerjaan Penderita diabetes mellitus berdasarkan karakteristik pekerjaan yaitu responden dengan pekerja sebagai wiraswasta didapati hasil 8 responden 22,9%, buruh berjumlah 10 responden 28,6%, sebagai ibu rumah tangga berjumlah 15 responden 42,9%, dan nelayan berjumlah 2 responden 5,7%. Berdasarkan pekerjaan responden yang paling banyak mengalami diabetes mellitus adalah responden dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 15 responden 42,9%. Hasil penelitian Arifin 2011 menunjukkan bahwa responden yang tidak bekerja beresiko 1,6 kali mengalami komplikasi dibanding responden yang bekerja. Hal tersebut juga dikaitkan dengan aktivitas yang dilakukan klien dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya,maka dapat di asumsikan bahwa yang terkena diabetes mellitus dari jenis pekerjaan seseorang yang tidak bekerja di karena kan tidak adanya aktivitas dalam kehidupan sehari hari pada penelitian ini ibu rumah tangga, seseorang yang bekerja meningkatkan penggunaan energi di dalam tubuh sehingga mampu menurunkan kadar gula darah. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan adalah pekerjaan dimana lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang baik secara langsung maupun tidak langsung. Gambaran Pendidikan Penderita diabetes mellitus berdasarkan karakteristik pendidikan yaitu responden dengan pendidikan SMA 11 responden 31,4%. Responden dengan pendidikan SMP 10 responden 28,6% responden dengan pendidikan SD 14 responden 40,0 % berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan yang paling banyak menderita diabetes mellitus adalah berpendidikan SD dengan responden 14 orang 40,0%. Penelitian yang dilakukan Sutrisno 2011 mengungkapkan bahwa pendidikan adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah dalam menerima informasi yang pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang mereka miliki. Dan sebaliknya jika pendidikan rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap seseorang Vol. 9 Juni 2019 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 582 terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Utomo 2011 dalam penelitiannya menyatakan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi keberhasilan dalam pengobatan diabetes mellitus. Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa yang terkena diabetes mellitus berpendidikan rendah berpengaruh pada sulitnya menerima informasi mengenai prilaku sehat, dan pendidikan yang baik dapat menghasilkan perilaku positif sehingga lebih terbuka dan obyektif didalam menerima informasi dan makin banyak pula pengetahuan yang di miliki. Sedangkan salah satu faktor yang menjadi penghambat dalam perilaku kesehatan jika tingkat pengetahuan yang kurang, karena mereka yang mempunyai pengetahuan rendah cenderung sulit untuk mengikuti anjuran dari petugas. Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan perubahan perilaku kesehatan. Rata-rata kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus sebelum diberikan terapi membaca Al-Qur’an di RSUD Cengkareng. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelum diberikan terapi membaca Al-Qur’an yaitu responden dengan GDS 110 – 200 mg/dl 13 responden 37,1% responden dengan GDS>200 mg/dl 22 responden 62,9%. Berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan yang paling banyak responden dengan GDS >200 mg/dl. Al-Qadhi dengan penelitiannya yang panjang di klinik besar florida Amerika serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat ayat Al-Qur’an, seorang muslim, baik mereka yang berbahasa arab maupun bukan dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar, penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang di rasakan orang orang yang menjadi objek penelitiannya, hasil penelitinya ia berkesimpulan bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat di asumsikan bahwa dengan membaca Al-Qur’an bisa membawa ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit dan dapat mendekat diri kepada sang Pencipta. Rata-rata kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus setelah diberikan terapi membaca Al-Qur’an di RSUD Cengkareng Berdasarkan hasil penelitian menunjukan setelah dilakukan terapi membaca Al-Qur’an pada responden diabetes mellitus GDS rata-rata 110–200 mg/dl sebanyak 24 responden dengan persentase responden dengan GDS > 200 mg/dl 11 responden 31,4%. Berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan yang paling banyak responden dengan GDS 110–200 mg/dl 11 responden 31,4%. Penelitian Khan 2010 menunjukan membaca Al-Qur’an dengan menggunakan visualisasi dan sistem multimedia bisa memberikan relaksasi, menghilangkan kebosanan, kelelahan, depresi serta stress, efek pembacaan Al-Qur’an tersebut akan bersifat permanen dan bertahan lama ketika dilakukan secara rutin dan terus Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat di asumsikan bahwa dengan membaca Al-Qur’an memberikan pengaruh terhadap perubahan kadar glukosa darah pada responden karena dengan meresapi dan membaca terus menerus dapat memberikan efek tehnik relaksasi menghilangkan kebosanan dan kelelahan. Perbedaan sebelum dan setelah dilakukan terapi membaca Al-Qur’an di RSUD Cengkareng Tahun 2018. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa nilai signifikasi sebesar mg/dl. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata kadar glukosa pada pasien DM setelah diberikan terapi membaca Al-Qur’an rata rata gula darah 110-200 mg/dl. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perubahan kadar glukosa pada pasien DM sebelum dan setelah diberikan terapi membaca alquran di RSUD Cengkareng tahun 2018. Saran Secara teoritis Menambah pengetahuan bagi pasien terutama pada pasien DM dapat diterapkan secara terus-menerus oleh pasien yang menderita diabetes mellitus melalui terapi membaca Al-Qur’an sehingga dapat memberikan efek relaksasi tanpa menggunakan obat. Secara aplikatif hasil penelitian ini dapat diharapkan dapat meningkatkan keilmuan dalam bidang keperawatan dalam memberikann asuhan keperawatann kepada pasien dan dijadikan pelajaran bagi calon tenaga perawat saat nanti bekerjaa sebagai tenaga keperawatan. Secara Metodologis Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengalaman kepada peneliti serta dapat menjadi literature untuk pembeharui keilmuan yang selama ini diterapkaan khususnya pasien DM, diharapkan kedepannya penelitian yang akan datang dapat menyempurnakan penelitian penelitian sebelumnya. Daftar Pustaka 1. Suzanne C. Smeltzer, Ed. 12th ed.. Jakarta Penerbit buku kedokteran; 2010. 2. World Health Organization. Definition and Diagnosis of Diabetes Mellitus And Use Hba1c to diagnostic Diabetes; 2016. 3. IDF. 2015. IDF Diabetes Atlas SixthEdition Update, Internasional Diabetes. 4. Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS. diakses tanggal 17 November 2016; 2007. 5. Kemenkes RI. Waspada Diabetes. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. Jakarta Selatan; 2014. 6. Widiawati, Tentang Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM tipe II di RS; 2014. 7. Sholeh, Moh. Prof. Dr. Terapi Shalat Tahajjud. Mizan Republika; 2016. 8. Remolda, P. Pengaruh Al-Qur’an Pada Manusia dalam Perspektif Fisiologi dan Psikologi. http // di akses pada 7 februari 2014; 2009. 9. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung Alfabeta; 2009. Vol. 9 Juni 2019 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 584 10. Notoatmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta; 2010. 11. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rhineka Cipta; 2010. 12. Sutanto. Analisis Data Kesehatan. Depok UI; 2007. 13. Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. 2thed. Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011. 14. Al-Qodi’. Direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika. 15. Khan dkk,Efektivitas Membaca Al-Quran Untuk Menurunkan Stres;2010. 16. Purnama, Agus. "Penerapan Atraumatic Care dengan Medical Play terhadap Respon Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang mengalami Hospitalisasi di Ruang Rawat Inap Anak." Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 2018 516-521. 17. Azrimaidaliza. “Asupan Gizi & Penyakit Diabetes Mellitus”. Vol 6 No 1. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Andalas;2011. 18. Novitasari,R.“DiabetesMellitus”, Nuha Medika, Yogyakarta.“Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Kadar Gula Darah Puasa Pada Dewasa Obes”. Jurnal Makasar;2012. 19. Rusli, G. R., & Farianingsih, S.“Senam Kaki Diabetes Menurunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2”. Journals of Ners Community. 6. 2 November 189 – 197;2015. 20. Tentero, Indri N, Pangemanan, Damayanti Polii Hedison. “Hubungan DM dengan Kualitas Tidur”. Vol 4 No 2. Jurnal E-Biomedik Juli-Desember 2016. 21. Umar, Rahmawati. “Hubungan Stress Dengan Citra Tubuh Pada Penderita DM 2 Di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado 2016”. Vol 5 No 1 E-Journal Keperawatan;2017. ... From various literatures it has been proven that the right complementary therapy in patients can reduce hypertension. [10][11][12][13] While in the family of Mr. S if he is sick, he only feels it. Mrs. S usually already provides medicine from the Public health center or prepares herbal medicine. ...Resmiati ResmiariNurhayati Dwi HandayaniViolita ViolitaRisma SuciyatiningrumBackground Hypertension is one of the main problems in the world of health in Indonesia and the world. According to WHO 2011 there are 1 billion people in the world suffer from hypertension and 2/3 of them are in developing countries. This condition requires pharmacological and nonpharmacological treatment. One of them, giving foot massage therapy using lavender essential oil. Objective This study aims to determine the effectiveness of applying foot massage procedures using lavender essential oil on hypertensive clients. Methods This study uses a qualitative design to describe in-depth information about the application of foot massage therapy procedures using lavender essential oil on clients who have hypertension. Result Foot massage is done using lavender essential oil for 15-20 minutes 2 x 1 day. Although the nursing problems are the same, the end result is different. After 3 days of intervention, there was a decrease in blood pressure in Mr D from 150/90 mmHg to 120/80 mmHg with a scale of pain from 4 to 0. While in Mr. S from 170/100 mmHg to 150/90 mmHg with a scale of pain from 5 to 1. Mr. D has decreased blood pressure more optimally than Mr. S because you do therapy regularly. Conclusion of the study is that foot massage therapy using lavender essential oil can reduce the value of blood pressure and the scale of pain. This therapy is effective if done routinely and client can take advantage of health facilities.... Hal ini sejalan dengan tujuan teori Self Care Orem yang menyatakan perawatan diri adalah fungsi regulasi manusia bahwa individu harus, dengan pertimbangan, melakukan sendiri atau harus dilakukan bagi mereka untuk mempertahankan hidup, kesehatan, perkembangan dan kesejahteraan. 8,16 Tabel 2, menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar gula darah puasa sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi serta ada perbedaan kadar gula darah puasa antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang hanya mendapat terapi farmakologi dengan menunjukkan nilai p = atau p 5 tahun 67,1%, pekerjaan ringan 82,9%. Setelah 6 minggu diberikan intervensi Co-HELP Modification didapatkan hasil menujukan ada perbedaan yang signifikan pada kualitas hidup p=0,000, kadar gula darah puasa p=0,000, namun hasil uji untuk tekanan sistole dan tekanan diastole tidak ada perbedaan. Hasil uji regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa intervensi Co-HELP Modification, umur, jenis kelamin, lama menderita/sakit DM dan pekerjaan secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hidup p= 1,000, kadar gula darah puasa p=0,975, tekanan sistole p=1,000 dan tekanan diastole p=0,315. Kesimpulan Penelitian ini merekomendasikan perlunya menerapkan Co-HELP Modification sebagai langkah mencegah komplikasi sehingga kualitas hidup pasien EnggarwatiDebie Dahlia Sri YonaAbstrak Pendahuluan Dominasi penyakit di Indonesia saat ini mulai bergeser ke arah penyakit kronis, salah satunya diabetes. Sejak ditegakannya diagnosis diabetes, maka manajemen diabetes harus dilakukan secara kontinyu sehingga berdampak pada perubahan kualitas hidup pasien. Kualitas hidup terkait kesehatan merupakan indikator kesehatan yang mencakup konsep subyektif dan multidimensi yang saling terkait, termasuk didalamnya menilai aspek fisik, fungsional, psikologis, dan agama. Self monitoring blood glucose SMBG merupakan bagian dari manajemen diabetes yang memungkinkan menjadi kontrol indeks glikemik dan kualitas hidup. Namun potensi pelaksanaan SMBG perlu diketahui lebih lanjut. Tujuan Tujuan penulisan untuk mengetahui potensi SMBG dalam manajemen diabetes dan kaitannya dengan indeks glikemik serta kualitas hidup. Metode Telaah literatur dari artikel ini didapatkan dari EBSCOhost, PubMed, ProQuest, Willey Library Online dan ScienceDirect sejak tahun 2014 – 2019. Hasil Hasil ditemukan bahwa SMBG memberikan dampak yang signifikan pada HRQoL dan kontrol indeks glikemik. Kesimpulan Peranan perawat dalam pemberian edukasi yang komprehensif diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan penggunaan SMBG dan meningkatkan motivasi pasien agar tidak melakukan kesalahan pelaporan hasil SMBG yang KotoAgus Purnama Jumari JumariPermasalahan yang terjadi di Kelurahan Cengkareng Barat RW 09 dan RW 10 yaitu masih tingginya angka kejadian diabetes mellitus, kolesterol, hipertensi, dan asam urat, masih perlunya warga ini mendapatkan pengetahuan mengenai diabetes mellitus, kolesterol, hipertensi, dan asam urat. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan untuk menambahkan pengetahuan warga dan dapat mengobati hipertensi dengan menggunakan bahan yang mudah, yaitu mentimun. Metode pelaksanaan yang dilakukan kegiatan ini adalah melakukan penyuluhan, pengecekan gula darah dan pengukuran tekanan darah serta pembuatan jus mentimun. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan warga mengenai hipertensi, diabetes mellitus serta dapat membuat jus mentimun secara mandiri dan senam sehat secara berkala di llingkungan masyarakat. Masih perlunya kesadaran warga untuk mengecek sendiri tekanan darah dan gula darah. Saran supaya warga lebih peduli terhadap gaya hidup sehat, lingkungan yang sehat, serta pengecekan kesehatan secara has not been able to resolve any references for this publication.
- Berikut adalah bacaan surat Al-Alaq segumpal darah ayat 1-19 dan terjemahannya. Surah Al-'Alaq adalah surah ke- 96 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Baca juga Surat Al-Muminun Ayat 1-11, Berisi tentang Ciri-ciri Orang Mukmin yang Beruntung Baca juga Surat Al-Buruj Ayat 1-22, Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia Ayat 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira. Mengutip berikut adalah bacaan surat Al-Alaq بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ - ١ Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢ Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣ Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤ Yang mengajar manusia dengan pena.
— Jika sekarang Anda tengah naksir dengan seseorang dan sudah dalam tahap pendekatan, coba tanyakan pada si dia apa golongan darahnya. Bila golongan darahnya adalah A, selamat, artikel ini memang untuk Anda. Karakter pria bergolongan darah A adalah tipe penurut. Mereka biasanya jarang melanggar aturan. Saat berbicara mereka cenderung berhati-hati dan memiliki pikiran yang dewasa serta bijaksana. Namun, pria pemilik golongan darah A mudah khawatir dan sering merasa tidak puas dengan apa yang telah mereka raih dan miliki. Sisi positif Kebanyakan pria ini memiliki perasaan yang sensitif. Mereka peka terhadap keadaan di sekitar. pria dengan golongan darah A menyukai kebersihan dan kerapian. Radarnya selalu jalan sehingga tidak mudah dibohongi. Selalu serius dalam mengerjakan sesuatu dan menghargai kerja sama tim. Mereka adalah tipe perencana, bukan orang yang tepat untuk melakukan sesuatu yang spontan dan ekstrem. Ketika mereka sedang dekat dengan seorang wanita, kemudian akhirnya sepasang kekasih, maka keputusan tersebut hasil dari pemikiran yang matang. Jadi, bila kelak si dia melamar, sah-sah saja untuk merasa terbuai karenanya. Karena itu berarti, dari sejumlah pilihan, Anda adalah yang terbaik di matanya! Sisi negatif Meski mengakui kebenaran pendapat orang lain, pria tipe ini umumnya jarang yang bersedia mengalah. Pasalnya mereka merasa dirinya paling benar. Terdengar keras kepala yah? Memang demikian adanya! Jeleknya lagi, mereka susah dalam mengambil keputusan meski untuk hal yang paling sederhana sekalipun. Pria bergolongan darah A selalu membutuhkan waktu untuk banyak berpikir sebelum akhirnya benar-benar mengambil keputusan. Lalu, apabila Anda melakukan sesuatu yang kurang berkenan di hatinya, mereka akan langsung memasang aksi diam seribu bahasa selama berhari-hari. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
ayat alquran tentang golongan darah